Rabu, 17 September 2008

Kisah manis kurang dari tujuh hari

Sore itu candanya mengikat dalam
Tertarik akan jeniusnya tawa yang dilontarkan
Mulai bertanya dan mencari
Teman baik jadi saksi
Perisapan mendekat, lambat tapi tak sabar
Rabu awal itu mulailah semua
Pertukaran beberapa angka dan lagilagi tawa
Canggung mulai nampak dari persembunyiannya
Malam itu kami bahagia bersama
Tertawa bercanda menahan perut yang disakiti olehnya
Perjalanan pulang serasa tak berakhir
Saling mengirim pesan, walau butuh keserasian waktu
Kamis bertemu dan lagilagi tertawa
Ingin bertemu, tapi dia mulai hilang
Jumat hari terindah
Habiskan semua dalam senang dan lagilagi tawa
Tak mau hilang tak mau pisah tak mau tak mau apapun selain kami
Esoknya semua mulai hilang dan rabun
Banyak yang mempertanyakan, timbul ragu
Banyak yang memperingatkan, semakin ragu
Dia hilang tak berbekas, sudah sangat ragu
Jelas sudah beda kami, tak dipungkiri, tak dihindari
Terlambatlah tangis ini jatuh
Semua habis dan berbekas aneh
Hanya singkat tapi kata dan geraknya selalu terekam
Merasakan yang paling manis, setidaknya sekejap
Mencoba tetap tertawa, dan ya berhasil
Walau diserbu juga oleh genangan-genangan air mata
Mengetahui artinya, mengerti maksudnya, menohok hikmahnya
Berjanji tak terulang, hilangkan kecerobohan, sayangi diri sendiri
Tetap terima kasih selalu ada untuk kisah manis kurang dari tujuh hari

Minggu, 24 Agustus 2008

mahasiswa dan social responsibility

rasa bangga saat diterima ptn adalah yang tak terkira. tapi dibalik semua kebangaan dan keriuhan euphoria kita pernahkah kita berpikir hal lain di belakang ini semua? banyak dari kita berpikir bahwa kita bisa sekolah di ptn-ptn karena kemampuan finansial keluarga kita, tapi tidak taukah kalian bahwa di sana ada andil pemerintah juga? bahwa pemerintah juga memberikan subsidi kepada ptn-ptn, dan taukah dari mana subsidi itu? dari PAJAK masyarakat. dari masyarakat INDONESIA! masyarakat Indonesia yang sebagian besar hidup di bawah garis kemiskinan! kita bisa belajar di ptn karena sokongan dari masyarakat Indonesia yang untuk sekolah pun tak mampu bahkan hidup sehari-hari pun sulit bukan main. ada andil mereka dalam keberhasilan kita. ada uang dan keringat mereka di setiap ilmu yang kita serap. uang yang buat mereka adalah hasil kerja perih setiap hari. semua itu kita GUNAKAN! lalu apa timbal balik kita untuk mereka yang terpinggirkan? apa? berencana setelah lulus nanti bekerja di perusahaan asing dengan penghasilan ribuan dollar? atau menjadi kaum modal dan borjuis yang sedikitpun tak menoleh kepada kemisikinan? di mana rasa peduli kita pada mereka yang memberikan keringatnya dengan cuma-cuma dan tanpa imbalan? di mana rasa peduli kita? kita terlalu memuja dan membungkukkan diri kepada kekuasaan dan gelimangnya harta. kita ini adalah 5% dari penduduk Indonesia yang beruntung bisa kuliah, lalu bagaimana kita bisa membantu 95% lainnya? kita harus bertindak! peduli negri ini dan segala problemnya. tolehkan kepalamu, tundukkan egomu, ulurkan tanganmu, lantangkan suaramu membantu mereka yang hidup marjinal, membantu mereka merasakan kehidupan yang LAYAK! mahasiswa adalah agents of change. suatu negara berubah karena kaum pemudanya. kita harus merubah ke arah yang lebih baik. singkirikan sikap hedonis dan konsumtif. TOLONG PEDULILAH pada mereka yang membutuhkan kita, pada mereka yang setia membayar pajak dan memberikan sokongan pada pendidikan kita. bangun jiwa bela sesama. bersatu memberantas kaum yang menginjak kehidupan rakyat Indonesia. ingat baik-baik, kaum mayoritas Indonesia yang miskin turut memberikan ANDIL kepada pendidikan kita di ptn. bangun dan laksanakan social responsibility kita. Hidup Mahasiswa Indonesia! Hidup Rakyat Indonesia!

Selasa, 05 Agustus 2008

Semburat semburat

Di kala menjauh ada senyumnya yang datang
Di kala menyerah dan mendekat dinginnya yang datang
Ada apa sih?
Mengapa serasa selalu diputarbalikkan?
Pegal jika harus menanti dan diam
Tapi apa lagi yang diperbolehkan selain itu?
Berlari dan mengejar? Jangan membuatku tertawa
Itu semua hanya bualan dan khayalan
Atau tepatnya impian saja. Menyedihkan
Seperti ini juga menyedihkan bahkan lebih sakit
Melihat semua dalam sendiri
Semuanya dalam hati dan tersimpan hangat di benak
Hanya di sana tempat yang aman
Percaya saja perlahan nanti akan tersampaikan dan mengerti

Selasa, 29 Juli 2008

dinda sekarang jauh lebih LOGIS dan REALISTIS

Jumat, 25 Juli 2008

gagal dan hilang

dirayu tak merayu, mendekat tak didekati, mejauhi tersakiti
terguling dalam bimbang, terkoyak di mulut ragu
semua menderit perlahan, menusuk sinar mimpi
ada yang patah darinya, bagian paling essensial

bagian di mana ada yang berharap terlalu dalam

for my beloved Severus Snape

bukankah Severus yang harusnya dihormati?
tertindas tapi melindungi keturunan penindas
dengan penuh rasa cinta yang menyaitkan

bukankah Severus yang harusnya dikagumi?
keberanian menatap mata hijau milik pujaanya
yang tertera di mata anak yang memebncinya

bukankah Severus yang harusnya dielukan?
menyiapkan dirinya untuk membunuh dan dibunuh
dengan takdir yang tak dipertanyakannya

bukankah Severus yang harusnya diteladani?
menghabiskan seluruh hidupnya mencintai satu wanita
tak berbalas dan menyakitkannya, dia terluka
tapi tetap menyayangi dengan kekuatannya hingga akhir

dengan kebenciannya dia begitu mencintai harry
dengan ratapannya dia melindungi lily
dengan keberaniannya dia mengorbankan nyawa

tidak seheroik kematian para orde
tapi menjadi inspirasi bahkan lebih menginspirasi menandingi
kesediaan harry potter menjemput maut di tangan lord voldemort

Severus Snape Layak Mendapat Tempat Paling Terhormat