Rabu, 17 September 2008

Kisah manis kurang dari tujuh hari

Sore itu candanya mengikat dalam
Tertarik akan jeniusnya tawa yang dilontarkan
Mulai bertanya dan mencari
Teman baik jadi saksi
Perisapan mendekat, lambat tapi tak sabar
Rabu awal itu mulailah semua
Pertukaran beberapa angka dan lagilagi tawa
Canggung mulai nampak dari persembunyiannya
Malam itu kami bahagia bersama
Tertawa bercanda menahan perut yang disakiti olehnya
Perjalanan pulang serasa tak berakhir
Saling mengirim pesan, walau butuh keserasian waktu
Kamis bertemu dan lagilagi tertawa
Ingin bertemu, tapi dia mulai hilang
Jumat hari terindah
Habiskan semua dalam senang dan lagilagi tawa
Tak mau hilang tak mau pisah tak mau tak mau apapun selain kami
Esoknya semua mulai hilang dan rabun
Banyak yang mempertanyakan, timbul ragu
Banyak yang memperingatkan, semakin ragu
Dia hilang tak berbekas, sudah sangat ragu
Jelas sudah beda kami, tak dipungkiri, tak dihindari
Terlambatlah tangis ini jatuh
Semua habis dan berbekas aneh
Hanya singkat tapi kata dan geraknya selalu terekam
Merasakan yang paling manis, setidaknya sekejap
Mencoba tetap tertawa, dan ya berhasil
Walau diserbu juga oleh genangan-genangan air mata
Mengetahui artinya, mengerti maksudnya, menohok hikmahnya
Berjanji tak terulang, hilangkan kecerobohan, sayangi diri sendiri
Tetap terima kasih selalu ada untuk kisah manis kurang dari tujuh hari

Tidak ada komentar: